Connect with us
little mix confetti
Photo: BBC

Music

Little Mix: Confetti Album Review

Album terbaik Little Mix hingga saat ini, meski tidak berhasil menghadirkan sesuatu yang baru selepas kebebasan dari Simon Cowell.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Tidak salah memang bila pendengar menanti-nanti dirilisnya album pertama dari Little Mix setelah resmi berpisah dari produser Simon Cowell tahun 2018 lalu. Setelah nyaris sepanjang tahun menggoda penggemar dengan beberapa rilisan single, di awal November kemarin girl group besutan The X Factor tersebut meluncurkan ‘Confetti.’

‘Confetti’ resmi dirilis pada 6 November, beberapa hari setelah perilisan video musik untuk title track berjudul sama. Album ini rilisan pertama Little Mix di bawah payung RCA. Setelah di tahun 2018, tepat beberapa hari sebelum peluncuran album ‘LM5’ meninggalkan Syco Music, label Simon Cowell yang membesarkan nama mereka dari The X Factor. Terlepas dari bayang-bayang Cowell, pendengar berharap mendengar sesuatu yang baru dari girl grup besar dari Inggris ini. Sayangnya, harapan tersebut justru tidak terwujud.

Harapan untuk Little Mix untuk membawa napas baru di ‘Confetti’ memang tidak datang begitu saja. Pada single yang dirilis sepanjang tahun 2020 ini, grup dengan 4 orang member tersebut lantang menyuarakan mengenai “pembaruan” dan “kebebasan” yang saat ini mereka miliki. Tentu saja kebebasan yang dimaksud adalah terlepas dari Cowell. Mereka bebas menentukan arah musik dan bahkan memiliki bagian dalam proses produksi album.

little mix confetti

Little Mix – Confetti

Little Mix juga tanpa tersirat memberikan pertanda tersebut melalui lirik di single yang diluncurkan sebelum ‘Confetti.’ Pada single “Not a Pop Song” yang dirilis awal Oktober sebagai single promosi pertama untuk ‘Confetti,’ Little Mix dengan percaya diri menyanyikan lirik “I don’t do what Simon says,” “be a puppet on a string,” dan “works for you, but not for me.”

Sayangnya meski menyanyikan bagaimana “Not a Pop Song” bukanlah lagu pop; seperti pada chorus “anything is better than another pop song about falling in love, but if you wanna sing along, say, ‘I don’t give a what’,” track ini justru sebenarnya memiliki elemen pop yang sangat kuat. Instrumen minimalis sebagai iringan latar belakang tidak mengubah bahwa track ini, bagaimanapun, sebuah lagu pop.

Track lain di album ini juga tidak jauh melangkah dari genre pop. Elemen dari genre lain yang disertakan, seperti R&B, reggaeton, bahkan melodi yang terinspirasi dari musik tahun 80-an juga tidak banyak berbeda dari rilisan pop lain. Bahkan, dare to say, tidak jauh berbeda dengan rilisan Little Mix di album-album sebelumnya di bawah asuhan Cowell.

Meski mengusung genre dan musik yang sangat familiar, ‘Confetti’ menghadirkan sederet bumbu-bumbu yang menjadikan track demi track di album ini tetap menyenangkan untuk dinikmati. Terutama bila tidak membebani dengan ekspektasi adanya perubahan dari musik pop mainstream yang diusung Little Mix di album-album sebelumnya.

“Break-Up Song” hadir dengan musik synth-pop dari tahun 80-an. Track pembuka ini sedikit banyak mengingatkan pada hits “Boys of Summer” dari Don Henley dan menjadi bumbu menyenangkan pertama di ‘Confetti.’ “Holiday” menjadi track berikutnya, sekaligus single yang sudah dirilis Little Mix di pertengahan tahun 2020 kemarin. Setelah irama musik tahun 80-an di “Break-Up Song”, track kedua ini justru mengajak berdansa dengan irama post-Daft Punk house; yang berpadu dengan liukan groove dan vokal seksi untuk chorus.

“Sweet Melody” dan “Confetti” memberikan efek yang tidak jauh berbeda. Elemen reggaeton pada “Sweet Melody” ditambah dengan lirik savage menjadi warna bold tersendiri. Bila dibandingkan dengan dua track sebelumnya, “Sweet Melody” dan “Confetti” justru memberikan gambaran yang lebih dewasa. Terutama pada “Confetti”. Kekuataan dan kekayaan vokal dari Little Mix benar-benar mencuri perhatian sebagian besar lagu ini. “Confetti” pada akhirnya menjadi pilihan terbaik untuk title track.

Bila “Confetti” cukup memuaskan, maka “Happiness” bisa dikatakan lagu terbaik yang pernah dirilis Little Mix. Perpaduan lirik, vokal, sampai musik di latar belakang menjadikan track ini sebagai menu lengkap kaya gizi. “Realized from the moment I set you free / I found the love, I found the love in me” dinyanyikan dengan sangat baik oleh grup dengan 4 vokalis berbakat ini. Selintas “Happiness” mengingatkan pada track terbaik Little Mix di album ‘LM5,’ “The Cure.” Bold and mature sepertinya menjadi dua kata yang pantas mewakili paruh awal track di album ‘Confetti.’

Bergeser ke paruh akhir album ini, Little Mix menyuguhkan sesuatu yang lebih seksi dengan “Nothing But My Feelings”. Track ini lebih minimalis dibandingkan dengan club-house-track sebelumnya. Vokal yang lebih menggoda mengiringi lirik yang juga tidak kalah nakal: “I’m layin’ here in nothin’ but my feelings / Plus some diamonds, drippin’ from my earrings / Waitin’ for you.”

Untuk “A Mess (Happy 4 U)” sisi lain dari perasaan Little Mix ditampilkan, kali ini rasa cemburu dan bahkan kesedihan yang dibalut dengan musik pop sugar rush. “If I can’t be happy, happy with you / I’ll be happy, happy for you / I guess no hard feelings / ‘Cause loves looking good on you” dibawakan bersama iringan sonic invention yang cukup unik. “My Love Won’t Let You Down” kembali menunjukan kemampuan vokal para member Little Mix, dengan dentingan piano dan irama gospel di latar belakang.

Secara musikalitas, ‘Confetti’ hadir layaknya sebuah prasmanan musik pop. Bumbu dan hidangan pelengkap di album ini menambah kenikmatan ketika menyantap satu demi satu track pop di dalamnya. Hanya saja, track album ini akan terdengar jauh lebih baik dan memuaskan bila menghiraukan ekspektasi maupun tema yang berusaha digaungkan oleh Little Mix. Perubahan dan kebebasan yang sayangnya justru tidak terdengar sebagai bagian di track album ini sendiri.

Bahkan apa yang didengungkan melalui “Not a Pop Song” pada akhirnya berkebalikan dengan lirik serta tema dari nyaris seluruh track. Di “Not a Pop Song”, Little Mix berseru mereka tidak akan menyanyikan lagu mengenai patah hati: “no more singing songs about breaking my heart and my lonely nights dancing in the dark.”

Meski sebagian besar lagu dalam album ‘Confetti’ justru menyanyikan mengenai patah hati; seperti “Breathe” dengan “My baby don’t love me no more and it hurts like hell,” dan dibuka dengan “Break-Up Song” yang menggambarkan berdansa seorang diri: “I’ve found a way to dance without you–in the middle of the crowd I forget about the pain inside.”

Little Mix memang belum berhasil membawa sesuatu yang baru dengan ‘Confetti,’ meski sudah terlepas dari Simon Cowell dan tidak lagi sebagai “a puppet on a string.” Namun tidak bisa dipungkiri, ‘Confetti’ menjadi album terbaik yang dirilis Little Mix hingga saat ini.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect